All Stories
hasbi@kirim.email

Mengikat Loyalitas Pelanggan Dengan Product Ecosystem


 

Mengikat Loyalitas Pelanggan Dengan Product Ecosystem

 

Bismillah...

 

Bagi banyak orang, mungkin Apple merupakan salah satu brand digital paling sukses di dunia yang peminatnya bisa dibilang selalu tinggi, apalagi untuk produk Smartphone nya.

 

Tapi, Apple tidak hanya berhenti disana.

 

Jika kita telusuri, bukan hanya Smartphone nya saja, tapi Apple juga punya beberapa produk unggulan lainnya yang tak kalah mencuri perhatian publik, seperti Apple Watch, Airpods, Macbook, iPad, dll.

 

Dan menariknya, Apple tidak hannya semata-mata memproduksi produk-produk tersebut secara terpisah.

 

Disadari atau tidak, semua produk yang Apple keluarkan itu sifatnya saling me-leverage atau memperkuat satu sama lainnya.

 

Jika secara tampilan fisik memang berbeda, tapi secara fungsional fitur bisa saling memperkuat.

 

Misal, kita punya iPhone dan Smartwatch Samsung. Sekeras apapun kita berusaha untuk mengkonekkan kedua produk tersebut agar bisa saling memperkuat, mungkin hasilnya akan kurang maksimal karena memang kedua produk tersebut berasal dari 2 ekosistem brand yang berbeda.

 

Tapi begitu kita pakai Apple Watch, Apple Watch ini tiba-tiba bisa jadi lebih canggih karena mampu terkoneksi lebih baik dengan iPhone yang kita miliki.

 

Belum lagi jika kita juga memakai AirPods, iMac, Macbook, bahkan Apple TV. Mungkin koneksi kecanggihan lainnya bisa kita rasakan secara sekaligus.

 

Dalam bisnis, inilah yang seringkali dikenal sebagai Product Ecosystem.

 

Ketika kita memiliki ekosistem produk yang baik, maka bukan hanya kita bisa membuat customer terus membeli produk dari kita, tapi juga membuat mereka nggak bisa lari kemana-mana.

 

Salah satu nya seperti Apple tadi yang cenderung punya banyak pelanggan setia karena product ecosystem nya yang kuat.

 

Untuk itu, dalam bisnis kita harus bisa membangun product ecosystem yang baik untuk menggaet lebih banyak loyal customer.

 

Maka pada email CaBis kali ini, saya akan membahas mengenai Cara Membangun Ekosistem Produk yang bisa Mengikat Pelanggan yang telah saya rangkum dari video pembahasan Dr. Indrawan Nugroho (CEO dan Co-founder CIAS) dan Pak Saiful Islam (founder Nginbound.com). 

 

So MarKiBas, Mari kita bahas..

Singkatnya, Product Ecosystem adalah rangkaian produk yang ada dalam sebuah bisnis yang sama, meski diproduksi secara terpisah tapi bisa saling membangun value antar produk.

 

Misal, kita membeli produk A nilainya 10, dan produk B nilainya 10.

 

Ketika kita membeli keduanya secara paketan, value yang didapat bukan hanya 20, tapi bisa jadi 30, 40, atau bahkan lebih. Kenapa?

 

Karena produk A, yang jadi produk utamanya, mampu mendongkrak value yang ada pada produk B, ataupun sebaliknya.

 

Atau istilah mudahnya, kalau dalam Smartphone, produk B yang kita beli bisa meng-unlock fitur-fitur unggulan yang sebelumnya terkunci.

 

Intinya, saat kita ingin meluncurkan produk baru yang masih jadi bagian ekosistem tersebut, setidaknya harus ada satu alasan utama ini.

 

Yakni harus mampu me-leverage core value produk utama nya agar bisa kompatibel.

 

Compatibility ini erat kaitannya dengan sifat dasar kebanyakan manusia yang cenderung malas mengambil resiko.

 

 Jika dirasa sudah cocok dengan satu produk, biasanya custom akan merasa malas untuk trial and error dengan produk lain.

 

Akhirnya memilih untuk tetap stay dengan produk yang sebelumnya.

 

Jadi tidak aneh ketika melihat ekosistem produk sebuah brand yang sudah terbangun dengan baik, biasanya punya lebih banyak pelanggan yang loyal dan bahkan mampu mengundang pengguna-pengguna baru yang penasaran.

Nilai plus inilah yang jadi daya tarik intinya.

 

Jika customer sudah kadung loyal dan senang dengan produk utama kita, kita bisa jadi lebih mudah untuk menawarkan produk-produk lainnya yang kira-kira akan dibutuhkan juga oleh customer kita tadi.

 

Biasanya, pelanggan setia tidak akan merasa keberatan saat mereka harus mengeluarkan modal lebih besar jika ternyata produk lain yang kita tawarkan bisa lebih memudahkan hidupnya dan membuat mereka lebih nyaman.

 

Mungkin sebetulnya bisa-bisa saja customer beli produk pelengkap yang sama di luar bisnis kita, namun value ekstra tidak akan didapat dengan optimal karena hanya produk B dari kita lah yang bisa mendongkrak value produk utama kita dengan lebih baik.

Pada intinya, kita harus identifikasi tentang kebutuhan customer dengan lebih lengkap.

 

Ambil contoh kasus bisnis baju muslimah. Saat kita berniat untuk buka bisnis tersebut, mungkin banyak pebisnis di awal-awal akan langsung terpikirkan jualan baju gamis dan/atau sejenisnya.

 

Tapi, jika kita identifikasi target market kita dengan lebih lengkap, misal wanita muslimah kantoran, mungkin sebetulnya  bukan baju gamis yang seringkali dibutuhkan, melainkan atasan tunik, outer panjang, rok, celana kulot, kerudung pashmina, dll...

 

Ketika kita sudah bisa melihat kebutuhan customer lebih lengkap, insyaAllah kita akan jadi lebih mudah menemukan apa produk lain yang bisa kita tawarkan untuk customer yang akan me-leverage produk yang sudah mereka pakai & beli dari kita sebelumnya.

 

Jadi lagi dan lagi, mereka bisa mendapatkan nilai ekstra dari apa yang mereka punya saat ini.

 

Nah itulah strategi-strategi yang bisa kita pelajari tentang bagaimana cara-cara membangun ekosistem produk yang bisa mengikat lebih banyak pelanggan loyal untuk bisnis yang kita jalankan.

 

Rangkuman dalam email ini saya ambil dari video YouTube channel Dr. Indrawan Nugroho berikut :

Video
 

Setelah kita banyak baca ekosistem produk dari rangkuman diatas, mungkin ini saatnya kita mengikat lebih banyak pelanggan loyal dengan berbicara tentang hati.

 

Terkhusus hati pelanggan, kita bisa berinovasi dalam mendapatkan hati pelanggan dengan berbagai channel pemasaran.

 

Tapi kalau yang paling fleksibel dan dapat dikendalikan, sepertinya email marketing akan jadi pilihan tepat.

 

Biaya bisa dikendalikan, relatif lebih terbebas dari algoritma jika dibandingkan dengan social media, dan paling dekat dengan penjualan.

 

Dan cara tercepat menggunakan email marketing, bisa dengan KIRIM.EMAIL.

 

Selain mudah digunakan, Anda bisa berdiskusi langsung dengan tim support kami 24/7 di live chat.

Jangan lupa gunakan kode kupon CABIS untuk mulai menggunakan KIRIM.EMAIL dengan potongan langsung 10% sekarang juga.

 

Dan itulah rangkuman untuk episode CatatanBisnis.com pekan ini, sampai bertemu minggu depan. :)

 

Terima kasih

 

-Hasbi Putra

Other stories

Powered by